Social Icons

Friday, July 4, 2014

Terjemah Kitab Washiatul Musthofa


Kitab Wasiatul Mustofa berisi Wasiat Rasululloh SAW secara langsung kepada Sayidina Ali bin Abi Thalib,ra..
Pesan-pesan ini menjadi pesan-pesan juga buat kita sebagai umatnya..
Semoga bermanfaat bagi teman-teman semuanya..



Pasal mengenai Taubat

Nabi bersabda: “Tidaklah berguna taubatnya orang yang bertaubat sampai ia membersihkan perutnya dari barang haram dan pekerjaan yang baik (halal)”.
Wahai Ali: “Jika orang alim itu tidak bertaqwa maka nasehat yang ia sampaikan kepada hati manusia itu layaknya tetesan air oli atau telur burung dan batu yang licin”.
Wahai Ali: “Jika selama 40 hari seorang mu’min tidak berkumpul dengan ulama’ sama sekali, maka batinnya akan keras dan ia berani melakukan dosa-dosa besar. Karena ilmu adalah kehidupan hati, sesungguhnya tidak akan segan-segan menyiksa orang kaya tapi pencuri dan orang alim tapi fasiq (suka melakukan dosa-dosa besar)”.




Pasal mengenai Wudlu dan Sholat

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Wahai Ali, aku akan menjelaskan tentang menyempurnakan wudlu, sesungguhnya itu adalah separuh Iman, jika kau berwudlu maka janganlah berlebih-lebihan dalam menggunakan air, dan jika kau selesai bersuci, maka bacalah ayat (Ayat Al-Qur’an) Sebanyak 10 kali setelah membasuh kedua kaki, niscaya Allah akan memberimu jalan keluar atas masalahmu”.
Wahai Ali: “Jika engkau selesai dari bersuci, maka ambillah air, kemudian usapkanlah ke lehermu, setelah itu, bacalah do’a: “Maha suci engkau, Ya Allah, dengan memujimu aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain engkau, engkau maha Esa, tiada sekutu bagimu, aku memohon ampunan-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu”. Kemudian lihatlah ke bumi dan berdo’alah: “Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan-Mu”. Sesungguhnya orang yang membaca do’a tersebut, maka Allah akan mengampuni semua dosa-dosanya baik yang besar, maupun yang kecil.”
Wahai Ali: “Sesungguhnya malaikat akan memintakan ampun seseorang selama dia masih dalam keadaan suci dan tidak hadats”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang mandi pada hari Jum’at, maka Allah akan mengampuni dosanya antara Jum’at ini sampai jum’at yang berikutnya, dan menggantinya dengan pahala di kuburnya, serta memberatkan timbangan amal baiknya”.
Wahai Ali: “Pakailah siwak, karena siwak memiliki 24 ke’utamaan baik di dalam tubuh maupun agama.
Wahai Ali: “Lakukanlah shalat pada waktunya karena merupakan sumber segala keutamaan dan puncak segala ibadah”.
Wahai Ali: “Jibril berharap untuk menjadi anak adam di sebabkan 7 perkara yaitu:
1. Shalat 5 waktu dengan berjama’ah.
2. Berkumpul di 1 majelis bersama ulama’.
3. Menjenguk orang sakit.
4. Mengantarkan jenazah.
5. Memberi minum orang yang membutuhkan.
6. Mendamaikan 2 orang yang berselisih.
7. Memulyakan tetangga dan anak yatim.
Wahai Ali: “Shalatlah pada malam hari walau hanya seperti orang yang memerah sapi (sebentar), orang yang shalat pada malam hari adalah orang yang paling bagus wajahnya”.
Wahai Ali: “Jika kau takbir hendak shalat, maka renggangkanlah jari-jarimu dan angkatlah kedua tanganmu sampai lurus dengan kedua pundakmu, dan jika engkau takbir, letakkanlah tangan kananmu di atas tangan kirimu tepat di bawah pusarmu. Dan jika engkau Ruku’ letakkanlah kedua tanganmu di atas lututmu dan renggangkanlah jari-jarimu”.
Wahai Ali: “Bersegeralah melakukan shalat shubuh, lakukanlah shalat maghrib setelah terbenamnya matahari seperti halnya memerah sapi (sebentar). Sesungguhnya demkian itu adalah perbuatan para nabi”.
Wahai Ali: “Lakukanlah shalat berjama’ah, karena itu disisi Allah seperti pahalanya sama dengan melakukan Haji”. Tidaklah suka melakukan Shalat berjama’ah, kecuali mu’min yang benar-benar dicintai Allah. Dan tidaklah suka meninggalkan shalat berjama’ah, kecuali orang munafik yang benar-benar dibenci Allah.
Wahai Ali: “Hamba yang paling di cintai Allah adalah hamba yang Selalu bersujud dan berdo’a dalam sujudnya: Ya Rabbi, sesungguhnnya aku telah mendzolimi diriku sendiri Maka ampunilah dosaku, sesungguhnya tidak ada yang berhak Mengampuni dosa- dosa kecuali engkau”.
Wahai Ali: “Dirikanlah shalat dhuha baik ketika berpergian maupun ketika di rumah. esungguhnya ketika hari kiamat Datang, maka sebuah suara memanggil dari atas surga, “Di Manakah orang-orang yang telah melakukan shalat Dhuha ?”.Masuklah dari pintu Dhuha dengan aman dan sentosa”. Dan Allah takkan mengutus seorang nabi, kecuali ia Memerintahnya untuk mendirikan shalat Dhuha.
Wahai Ali: “Di antara kemulyaan orang mu’min adalah: Istri yang penurut, shalat berjamaah dan tetangga Yang mencintainya.





Pasal Mengenai Puasa

Nabi bersabda: “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan menjauhi hal-hal yang haram dan kurang ajar di bulan tersebut maka Allah akan ridho padanya dan menyiapkan surga-surga untuknya”.
Wahai Ali: “Barang siapa puasa bulan Ramadhan dan dilanjutkan dengan puasa 6 hari pada bulan Syawwal maka Allah akan mencatat baginya pahala satu tahun penuh”.


Pasal Mengenai Shodaqoh

Nabi bersabda: “Sesungguhnya para wali Allah memperoleh luasnya Rahmat Allah bukan karena banyaknya Ibadah, tapi karena kedermawanan hati dan menganggap dunia itu hina”.
Wahai Ali: Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan Rahmat Allah dan jauh dari siksa Allah. Orang yang kikir itu jauh dari Allah, jauh dari Rahmat Allah, dan dekat dengan siksa Allah.
Wahai Ali: “Aku melihat sebuah tulisan di atas pintu surga: ‘Engkau di haramkanbagi setiap orang kikir, orang yang berani pada orang tua, dan tukang mengadu domba”.
Wahai Ali: “Ketika Allah menciptakan surga, maka surga bertanya: ‘Untuk apa aku diciptakan ?’, Allah menjawab: ‘Untuk orang-orang yang dermawan dan bertaqwa’, Surga berkata: ‘Aku rela’. Dan Neraka bertanya, ‘Wahai tuhanku, untuk apa aku diciptakan ?, Allah menjawab: ’Untuk orang yang kikir dan sombong’. Neraka berkata: ‘aku memang di siapkan untuk keduanya”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang tidak menuruti hawa nafsunya maka surga adalah tempat kembalinya, dan barang siapa yang menuruti hawa nafsunya maka nerakalah tempat kembalinya”.
Wahai Ali: “Hati- hatilah (takutlah) terhadap do’anya orang-orang yang dermawan. Sesungguhnya jika lisannya tergelincir maka Allah yang akan menindaknya”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang memberi makan seorang muslim dengan sukarela, maka Allah akan mencatat satu juta kebaikan untuknya, dan menghapus satu juta kejelekan. Dan mengangkat 1000 derajat untuknya”.
Wahai Ali: “Cintailah saudaramu seperti kau mencintai dirimu sendiri’.
Wahai Ali: “Carilah kebaikan di pagi hari, dan mulyakanlah tamu. Sesungguhnya ketika tamu berkunjung di suatu kaum, maka rizqi juga akan turun bersamanya, dan ketika ia pergi maka ia akan pergi dengan membawa dosa-dosanya penghuni rumah yang ia kunjungi kemudian membuangnya ke
laut.
Wahai Ali: “Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat beberapa gambar atau patung atau orang yang berani pada orang tuanya dan rumah yang tidak pernah dimasuki tamu”.
Wahai Ali: “Berbuatlah suatu kebaikan walaupun kepada orang-orang yang rendah kita, Sahabat Ali: ‘Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang rendah ya Rasulullah ?, Nabi menjawab, ‘Yaitu orang-orang yang tidak mau menerima nasehat ketika di nasehati, dan tidak mau berhenti ketika di cegah, dan tidak mau memperdulikan ucapannya dan ucapan orang lain”.
Wahai Ali: “Sedekah dengan cara samar itu bisa melebur murka tuhan, dan menarik barokah dan rizqi yang banyak, dan pagi-pagilah (cepat-cepatlah) untuk bersedakah, sesungguhnya, bahaya turun sebelum pagi buta, sehingga kepastian jelek akan ditolak udara”.Wahai Ali: “Jika kau bersedekah maka bersedehkahlah dengan hartamu yang paling bagus”.Sesungguhnya, sesuap sedekah di barang halal itu lebih disukai disisi Allah dari pada 100 sedekah yang diberikan setelah kau mati.Allah berfirman: “Hari ketika, seseorang menunggu pahala atau kebaikan yang dilakukan kedua tangannya”.
Wahai Ali: “Bersedehkahlah untuk kerabat-kerabatmu yang mati, sesungguhnya Allah memerintah malaikat untuk membawa sedekah orang-orang yang hidup kepada kerabat-kerabatnya yang telah mati, sehingga mereka lebih bahagia daripada di dunia, dan mereka berdo’a: ‘Ya Allah
ampunilah dosa-dosa orang yang menerangi kuburan kami dan bahagiakanlah ia dengan surga sebagaimana ia telah membahagiakan kami”.
Wahai Ali: “Beramallah murni karena Allah, sesungguhnya Allah tidak menerima, kecuali amalnya orang yang murni kepada Allah”.
Allah berfirman: “Barang siapa yang berharap bisa bertemu Allah maka hendaknya ia beramal baik dan tidak menyekutukan Allah dengan siapapun dalam ibadah”.


Pasal mengenai do’a Iftitah (minta ampunan), Al Qur’an, dan dzikir lain

Nabi bersabda: “Berdo’alah diantara Adzan dan Iqomah, sesungguhnya do’a tersebut tidak akan ditolak.”
Wahai Ali: “Jika engkau berdo’a, maka bentangkanlah tanganmu lurus di dadamu dan jangan kau angkat melebihi kepalamu dan berisyarat kepada Allah dengan jari telunjuk kananmu”.
Wahai Ali: “Jangan keraskan suaramu didalam membaca al-qur’an dan berdo’a ketika ada orang-orang shalat, sesungguhnya demikian itu akan menggangu shalat mereka”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang berdzikir kepada Allah sebelum waktu fajar, sebelum terbitnya matahari dan terbenamnya matahari, maka Allah akan mau untuk menyiksanya di neraka”.
Wahai Ali: “Jika engkau telah shalat, maka tetaplah duduk di tempatmu sampai matahari terbit, sesungguhnya Allah mencatat pahalanya orang yang duduk di tempatnya seperti pahalanya melaksanakan Haji dan Umroh atau memerdekakan budak atau sedekah 1000 dinar di jalan Allah”. Wahai Ali: “Barang siapa yang setiap harinya membaca: ‘Hamba memohon ampun pada Allah, dzat yang maha Agung, atas dosa-dosa hamba dan kedua orang tua hamba serta dosa-dosa semua orang mu’min baik laki-laki atau perempuan, baik yang masih hidup atau yang sudah mati. Maka Allah akan
mencatatnya sebagian dari kekasih-kekasih Allah”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang setiap hari membaca: ‘Tiada tuhan selain Allah, sebelum segala sesuatu, tiada tuhan selain Allah setelah segala sesuatu, tiada tuhan selain Allah, maka tidak ada satupun malaikat langit dan bumi kecuali memintakan ampun untuk-nya”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang setiap hari membaca: ‘Yaa Allah berikanlah aku berkah ketika mati dan setelah mati, maka Allah tidak akan menghisap amal yang telah ia perbuat di dunia, dan barang siapa yang membaca takbir 100 x sebelum terbitnya matahari, dan 100 kali sebelum terbenamnya matahari maka Allah akan mencatat baginya pahala 100 orang ahli ibadah, dan 100
pejuang di jalan Allah, dan barang siapa membaca shalawat kepadaku setiap hari atau setiap malam sebanyak 100 kali, maka ia wajib mendapat syafa’atku (pertolongan), dan banyaknya istighfar itu merupakan benteng orang-orang yang taubat dari neraka.


Pasal tentang kejujuran dan pertememanan

Nabi bersabda: “Wahai Ali, jujurlah engkau walaupun kejujuran itu membahayakanmu di dunia tapi akan bermanfaat di akhirat dan janganlah berdusta, sesungguhnya walaupun dusta itu bermanfaat bagimu di dunia, tapi akan membahayakanmu di akhirat”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang banyak dosanya, maka hilanglah kebaikannya atau keindahannya”.
Wahai Ali: “Hendaknya kamu jujur dalam berbicara, menjaga pembicaraan, menjaga amanat, dermawan hatinya dan terjaga perutnya”.
Wahai Ali: “Sejelek-jeleknya teman adalah yang lengah terhadap temannya dan menyebarkan kejelekannya”.
Wahai Ali: “Pertemanan itu mempunyai beberapa tanda: Seorang teman menjadikan hartanya dibawah hartamu, dan jiwanya dibawah jiwamu, dan harga dirinya dibawah harga dirimu”

sumber :
http://maarif-sintang.org/2013/07/kajian-kitab-washiyatul-mustofa-bersama-kh-anshori-sulaiman/3/#iftitah
 

Ditulis Oleh : Taid ~ Tips dan Trik Blogspot

Christian angkouwSobat sedang membaca artikel tentang Terjemah Kitab Washiatul Musthofa. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

:: Get this widget ! ::

No comments:

Post a Comment